Jumat, 16 November 2012

Energi Positif Dari Kegagalan


Kegagalan berasal dari kata gagal yang menurut kamus besar bahas Indonesia berarti tidak tercapai, tidak terwujud keinginannya. Kegagalan berarti ketidakberhasilan untuk mendapatkan yang diinginkan. Kegagalan merupakan suatu hal yang setiap orang pasti pernah mengalaminya, bahkan orang tersukses sekalipun. Karena tanpa mengenal kegagalan kita tidak akan pernah tahu arti keberhasilan.
Kegagalan akan menimbulkan kekecewaan. Suatu perasaan yang muncul ketika sesuatu berjalan tidak seperti apa yang kita inginkan atau harapkan. Kekecewaan akan menimbulkan kesedihan yang kemudian dapat berujung pada keputusasaan. Semua itu merupakan perasaan yang mengandung energi negatif. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa kegagalan merupakan ujung pangkal lahirnya hal-hal negatif dalam diri kita. Namun benarkah kegagalan hanya akan mengahasilkan hal-hal negatif?
Jika memang kegagalan hanya dapat menimbulkan hal-hal negatif, maka kita tidak akan pernah mengenal kata keberhasilan. Pada kenyataannya kita sekarang mengenal apa itu keberhasilan. Keberhasilan yang berasal dari kata hasil yang menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha. Keberhasilan berarti mendapatkan hasil yang jika dijabarkan berarti mendapatkan sesuatu yang diadakan oleh usaha.
Lantas bagaimana caranya bagi kita untuk mengubah kegagalan dari menghasilkan sesuatu yang negatif menjadi menghasilkan sesuatu yang positif seperti keberhasilan? Untuk itu kita perlu kembali kepada pengertian dari keberhasilan itu sendiri, di mana untuk meraihnya kita perlu melakukan sebuah usaha. Ya, usahalah yang membuahkan keberhasilan dan usaha pula yang membuahkan kegagalan.
Ketika kita berhasil, kita merasa bangga akan usaha kita. Kita menjadi ingin terus berusaha lagi agar bisa meraih keberhasilan yang lebih. Namun ketika kita gagal kita merasa kecewa dengan usaha kita. Kekecewaan itu kemudian membuat kita tidak ingin berusaha lagi karena merasa semua akan sia-sia. Kita merasa putus asa. Padahal kegagalan bukanlah akhir segalanya.
Kegagalan bukanlah sebuah jalan buntu. Namun kegagalan adalah sebuah tembok yang berdiri menghadang jalan kita menuju keberhasilan. Kita semua pada dasarnya melaju di satu jalan yaitu jalan menuju keberhasilan. Namun di jalan itu ada tembok yang berdiri menghadang yaitu tembok kegagalan. Setiap dari kita pasti akan membentur tembok itu sebelum kita sampai ke tujuan.
Namun tak banyak dari kita yang berhasil mencapai tujuan dan melewati tembok itu. Kebanyakan dari kita berhenti di situ atau bahkan berjalan mundur pulang kembali. Tak mau melanjutkan perjalanan usaha untuk mencapai tujuan dan melewati tembok itu. Semua itu terjadi karena ketika kita membentur tembok kegagalan kita mendapatkan rasa sakit yang bernama kekecewaan. Rasa sakit itu merupakan energi negatif yang membuat kita berhenti atau berjalan mundur.
Padahal seharusnya kita mengobati dan menghilangkan rasa sakit itu dengan sebuah energi positif yang bernama semangat. Kita mengubah rasa kecewa itu menjadi semangat  sebagai bahan bakar kita untuk melanjutkan perjalanan.
Kita takkan pernah mengenal apa yang namanya lampu jika Thomas Alva Edison tidak memiliki semangat untuk melanjutkan perjalanannya menuju keberhasilan meski ia telah membentur tembok kegagalan berulang kali. Maka dari itu jika kita ingin sampai di tujuan marilah kita semua mengubah rasa kecewa karena gagal menjadi semangat menuju keberhasilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar